Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan EDM dan ERKAM untuk wilayah kerja Kantor Kementerian Agama Kab. Banyumas dilaksanakan di MIN 1 Banyumas yang diikuti oleh 26 madrasah tingkat MI, MTs, dan MA negeri dan swasta yang dimulai dari hari Senin (30/11) sampai hari Jum’at (4/12). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Banyumas Drs. H. Akhsin Aedi, M.Ag. Teknis pelaksanaan setiap madrasah mengirimkan 3 peserta, dengan menarapkan protokol kesehatan maka 2 peserta mengikuti bimtek secara tatap muka dan 1 peserta mengikuti secara virtual termasuk peserta dari MAN 2 Banyumas. Materi bimtek juga telah dikemas dalam aplikasi Google Classroom dapat diikuti secara mandiri dengan mengaktifkan Username dan Password peserta.
Bimtek dimulai dari mendengarkan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia H. Fachrul Razi secara virtual. Menag mengatakan bahwa Pemerintah terus meningkatkan mutu kualitas madrasah dengan menerapkan sistem ERKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis Elektronik).
Sistem ini sudah didiklatkan kepada 15.422 madrasah yang menjadi pilot project pada 2020 untuk diaplikasikan tahun depan. Diklat yang sama akan diberikan pada sekitar 20 ribu madrasah lainnya pada tahun 2021. Sisanya, akan mengikuti diklat pada tahun 2022. Menag menargetkan, sistem ini sudah digunakan seluruh madrasah di Indonesia pada 2023.
Menurut Menag, tahun ini program ERKAM dilaksanakan di 12 Provinsi. Sasaran, 194 Kabupaten/Kota, 15.422 madrasah, dan diikuti oleh hampir 50.000 peserta pelatihan. Kementerian Agama telah mengalokasikan hampir Rp 10 trilyun untuk dana BOS di madrasah setiap tahun. Anggaran tersebut, diharapkan dapat mewujudkan generasi masa depan terbaik.
Nara sumber Dr. H. Abdullah Fakih, M.A., M.Ed. sebagai Kepala Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat KSKK selaku Project Manager Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) mengatakan bahwa keberadaan ERKAM bertujuan untuk meningkatkan kualitas belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Maka, target akhir sistem ERKAM ini adalah peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja BOS. “Setiap tahun Kenenag memberikan investasi berupa BOS kepada madrasah negeri maupun swasta sekitar Rp 8-9 Trilyun. Namun bukan hanya besaran anggaran saja yang perlu diperhatikan, kualitas belanja BOS juga perlu terus ditingkatkan”, tegas Abdullah Fakih. [HP]